Selasa, 10 Juni 2008

Yusuf Budi AA, (13 th), Binangun


Saya dan keluarga sangat capai

Pada suatu hari tanggal 17 juli 2006 saya habis pulang bermain. Saya membuat layang-layang dengan gembira. Pada pulu 4 sore adzan ashar terdengar, saya juga sudah selesai membuat layangannya.

Tiba-tiba kulihat orang-orang yang dekat dengan pantai itu terlihat wajahnya yang sangat ketakutan dan saya dengan keluarga bingung.

Kemudian terdengar orang-orang berteriak tsunami. Semua orang panik mendengarnya. Saya sekeluarga langsung pergi ke arah utara. Di jalanan memang sudah sangat ramai sampai berdesak-desakan.

Saya dan keluarga sangat capai, panas dan pukul 05.30 sore saya dan keluarga tiba di Pageralang. Di Pageralang saya bertemu dengan tetangga saya. Kami semua duduk di tempat penjualan buah-buahan yang pada waktu itu kebetulan pemiliknya sedang tidak berrjualan.

Pada saat itu, ayah saya pergi untuk mencari makanan karena kami sekeluarga sangat lapar, sambil mencari informasi lewat HP tentang keadaan rumah. Pada waktu itu Hpnya ngedrop, jadi akhirnya nggak bisa menghubungi siapa-siapa.

Setelah ayah pulang, kami semua pergi lagi dan akhirnya benhenti lagi setelah jauh. Kebetulan ada orang yang menawarkan istirahat di rumahnya. Kami juga nggak tahu tiba-tiba orang itu memberi kami makanan, minuman.

Kami semua sangat bersyukur pada Tuhan dan berterima kasih pada orang itu. Malamnya kami belum pulang ke rumah. Kami diberi tikar untuk tidur di rumah orang itu.

Keesokan harinya setelah tahu informasi, bahwa di rumah aman, maka kami pulang dan berhenti di rumah saudara saya di Kroya dan kami menginap dua hari di sana. Setelah dua hari itu, kami semua pulang dan pada saat itu saya mulai masuk sekolah lagi.


Tidak ada komentar: