Sabtu, 03 Mei 2008

Budi Setiyono (13 th), Binangun, 015

Budi Setiyono (13 th), Binangun, 015
Kamis, 24 April 2008

TSUNAMI

Kejadian itu adalah kejadian yang sangat memprihatinkan, ketika saya sedang asyik bermain dengan teman di dekat rumahku, tiba-tiba banyak orang yang berlari-lari sambil menangis. Merekla kelihatan sangat ketakutan, trauma dan sangat memprihatinkan. Aku pun langsung pulang. Dan aku sempat mendengar suara orang yang menjerit sambil menangis histeris.

Aku langsung masuk ke dalam rumah dan aku memberitahukan keluargaku kala di smping rumah banyak orang berlari-lari dan mengendarai kendaraan dengan sangat ketakutan. Kami pun langsung menghampirinya dan kami sempat mendengar teriakan orang yang mengatakan, “Tsunami…tsunami…”

Kami pun langsung menuju ke rumah, untuk bersiap-siap untuk mengungsi. Kami memakai kendaraan sepeda. Di perjalanan kami melihat banyak orang menangis histeris dan pada waktu yang sangat memperhatikan ini banyak orang tiodak memperhatikan dirinya. Mereka sampai tidak sadar karena saking ketakutannya sampai mereka terjatuh karena jalan sangat padat itu. Kami pun sangat sedih.

Ketika waktu hampir larut malam, kami beristirahat di desa Sanggrahan. Banyak anak-anak kecil menangis mencari ibu dan keluarganya, dan banyak juga orang kelaparan karena pada waktu mereka pergi tidak membawa bekal karena sangat panik dan takut. Dan banyak pula orang yang kedinginan, kehausan,. Kemudian kami mendapat berita tentang laut itu, katanya sudah tidak ada apa-apa lagi. Kami pun terus pulang.

Saya sangat lelah dan cape karena sudah menempuh perjalanan yang sangat jauh. Sesampainya kami di rumah, saya langsung makan dengan lahapnya. Dn sesuadah selesai makan, saya tidur. Ketika itu saya tidak memikirkan sekolahan yang sedang menjalani MOPP itu, tepatnya hari senin bulan Juli 2006 lalu. Beberapa hari itu saya sangat was-was. Sampai hari ini, juga saya masih takut akan hal itu terjadi lagi.

Tidak ada komentar: