Sabtu, 03 Mei 2008

Ratih Suryaningsih (13 th), Binangun, 010

TSUNAMI

Pada hari senin sore tepatnya tanggal 17 juli 2006 di Kabupaten Cilacap dan wilayah yang ada di Pesisir Pantai, ada bencana yang mengakibatkan trauma yang sangat besar, yaitu : TSUNAMI.

Pada saat itu pamanku seperti biasanya memanjat pohon kelapa untuk mengambil aren di pesisir laut. Bencana itu terjadi ketika pamanku sedang mengambil aren yang terakhir.

Tiba-tiba air laut bergerak ke utara dengan sangat cepat. Karena cepatnya, sepeda pamnku sampai terseret arus. Aren yang sudah dipanjatnya tumpah, dan tempatnya hilang terbawa arus air laut.

Setelah air mulai surut, pamanku langsung pulang. Ketika di rumah dia gemetar. Oleh karena itu pamanku ditanya sama isterinya, paman bilang ada tsunami. Bulik cemas karena nenek dan kakek sedang memetik padi di sawah.

Tak lama kemudian ada banyak motor dan orang mengendarainya menangis sambil bilang suruh mengungsi, katanya airnya sudah sampai jalan raya. Karena hal itu, Bulik langsung membawa anak dan keponakan-keponakannya mengungsi karena saking gugupnya sampai satu motor dinaiki 6 orang.

Ketika di jalan anak Bulik menangis minta makan. Di jalan itu sedang macet sampai kakiku terkena kenalpot motor orang lain. Setelah itu Bulik melihat ada jalan kecil, ia lewat jalan tersebut. Kemudian anaknya terus menangis karena lapar dan haus. Sampai di tanjakan, Bulik terserempet motor lalu kami jatuh dan berdarah.

Ketika kami sadar, kami sudah ada di rumah orang, dan anak Bulik sedang makan dan minum.

Tidak ada komentar: