Senin, 21 April 2008

SLAMET PERMANA (13 th), Penggalang Pagak, Adipala, 011


saya sangat terkejut

Pada saat itu saya sedang bermain kelereng dan tiba-tiba saya mendengar getaran air yang cukup besar dari arah barat. Dan saya sangat terkejut dengan tiba-tiba semua warga kampungku semua aa .. pada keluar dari rumah. Dan pada saat itu saya memanggil nenekku yang sedang mandi di sumur.

Dan saya mendekati nenek, "nek..nek… ayu cepat kita lari"
"Emangnya ada apa sih met?"
Terus saya menjawab, "Ada gempa"

Dan pada saat itu, saya dan nenek lari menuju ke sawah. Dan pada saat itu saya dan nenek tertinggal jauh dari semua warga. Dan pada saat itu saya berpencar dan nenek saya lari terus menerus dan akhirnya saya menemukan temanku yaitu udin dan Simus. Saya dan kedua temanku menemukan truk yang akan menuju ke Banyumas dan poerasaanku takuuuut sekali.
Pada malam hari sekitar pukul 19.30 semua warga sudah pada pulang semua, tetapi saya dan kedua temanku belum pulang, akrena masih ketakutan. Dan pada saat itu saya melihat tetanggaku yang mungkin sedang mencari saya dan kedua temanku. Eh…. Ternyata benar, terus saya langsung dibawanya pulang dari tempat pengungsian.

Eh, setelah pulang dari tempat pengungsian saya langsung tidur, dan pada pukul 23.30 terdengar getaran lindu dan semuaku akhirnya pada-pada berkumpul kembali untuk menuju ke pengungsian. Begitulah perasaanku waktu mendengar tsunami.

Tidak ada komentar: