Senin, 21 April 2008

ATIN PURWASIH (15 th), Bunton, Adipala, 017

Kejadian Tsunami

Pada hari senin sore saya mendengar tentang tsunami. Saya ketakutan. Saya dan orang tua saya pergi mengungsi ke Adipala. Sementara bersama orang tua saya, saya sangat takut sekali. Pada malam harinya saya mendengar di berita katanya Pangandaran yang kena dan Cilacap. Saya ingin pergi mengungsi ke Gunung, tapi tidak boleh kata orang air kautnya sudah seperti biasanya. Jadi saya tidak ketakutan lagi. Paginya saya pulang ke rumah. Saya pergi ke sawah, air lautnya sudah di sawah. Jadi saya ketakutan lagi. Siang harinya ada orang bilang air lautnya ke atas lagi, jadi saya siap-suiap lagi dan saya pergi mengungsi. Saya dan orang tua saya ikut mobil dan saya sudah sampai di pengungsian.

Ketika jam 12.30 kata orang air lautnaya sudah seperti biasanya lagi, jadi saya pulang ke rumah saya dengan dijemput oleh tate saya. Saya pulang ke Bunton. Di sana sangat ramai sekali, seperti tahun baru. Semua orang pergi ke laut, katanya ingin melihat keadaan laut dan saya pergi ke laut. Saya melihat orang mati tang terbawa ombak dan saya melihat dan dengar anak kecil juga terbawa ombak. Saya sangat takut dan saya pulang ke rumah. Di sana ada orang banyak dan membawa tas dan saya ikut-ikutan.

Ketika pagi-pagi kakak keponakan saya dating ke rumah saya. Katanya orang di kampug Bunton sudah tidak ada, dia pergi mengungsi ke pegunungan. Kata dia, sapi dan sawahnya diterjang ombak sehingga sapid an sawahnya pada mati. Pada sore harinya sekitar jam 06.00 WIB saya melihat di televisi, katanya sulawesi akan ada tsunami yang besar dan berhubungan dengan tsunami. Kemarin yang di Pangandaran dan di kampung saya orang pada siap-siap kalau ada apa-apa akan langsung pergi tidak repot kita harus waspada pada tsunami.

Tidak ada komentar: