Senin, 21 April 2008

KARIFUDIN (13 th), Penggalang, Adipala, 014

saya melihat orang-orang berlarian

Waktu saya bermain layang-layang di sawah, saya melihat orang-orang berlarian dan sepeda motor atau mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Saya bingung dan gelisah, lalu saya lari untuk pulang.

Waktu saya pulang, saya mendengar ada gempa tsunami, lalu saya melanjutkan perjalanan untuk pulang ke rumah. Ddi rumah, Saya disuruh pergi oleh ibu. Warga di desaku pada pergi semua. Lalu saya pergi bersama-sama dengan warga desaku. Sementara Ibuku tidak ikut pergi.
Saya dan warga di desaku pada lari dengan anak-anaknya berlarian di sawah dan tidak merasakan capek. Saya dan warga di desaku bingung mau kemana.

Saya merindukan ibuku. Pas kejadian itu bapak saya tidak ada di rumah. Saya pergi ke Desa Karang sari. Saya melihat mobil truk akan berangkat untuk mengungsi. Saya dan teman saya naik, lalu warga lainnya lari terus untuk menyelamatkan diri dari gempa tsunami.

Kemudian saya turun dan bertemu dengan orang yang baik. Saya naik sepeda motor. Lalu saya diturunkan di depan pengungsi.

Tak lama kemudian, saya dan teman saya dijemput pakai sepeda motor untuk pulang dan tiba di rumah. Saya melihat warga yang belum ngungsi dan saya tidak bisa tidur, karena takut dengan gempa tsunami. Begitulah perasaan saya waktu ada gempa tsunami.

Tidak ada komentar: