Senin, 21 April 2008

VERA NUR WATI (14 th), Gombolharjo, Adipala, 019

desa saya tidak separah....

Pada hari senin jam 04.00 sore waktu saya sesudah shalat ashar tiba-tiba tetangga saya panic sekali karena mendengar kalau ada musibah tsunami. Tetangga saya langsung pergi mengungsi bersama keluarganya dan saa terasa takut waktu mendengar di daerahku ada tsunami susulan.
Dan bersyukurlah kalau di daerahku tidak ada yang meninggal satu pun, tetapi waktu saya melihat tv ternyata di daerah Cilacap mengkhawatirkan dan juga banyak orang yang meninggal, anak-anak, remaja, maupun orang tua.

Waktu itu saya tidak ikut mengungsi dan keluarga saya. Setiap sore keluarga saya tidak bias tidur dan juga tetangga saya, karena nantinya gempa tsunami akan dating lagi.

Saya setiap sore mendengar dari radio atau tv, kalau di daerah Cilacap banyak ratusan korban yang terkena gempa tsunami. Setelah dua hari saya perg ke Karang benda dan Cilacap untuk melihatnya.

Dan ternyata di sana pun banyak korban yang sudah tergeletak. Dan saudara-saudaranya semua menangis karena ditinggal oleh, anak, ayah, nenek, dan ibunya. Dan korban itu juga ada yang belum ditemukan. Dan waktu saya melihatnya juga ibu-ibu di sana ada yang pingsan karena anaknya belum ditemukan.

Dan saya Bersyukur kepada Alloh karena di desa saya tidak separah yang aku lihat di daerah lain, dan saya juga berdoa agar teman-teman saya yang terena gempa tsunami semoga baik-baik saja. Tapi sampai hari rabu sekarang, teman saya juga ada yang belum juga berangkat, karena dia ketakutan kalau ada gempa tsunami lagi.

Saudara-saudara saya juga ada yang terkena gempa tsunami, tapi bersyukurlah saudara saya baik-baik saja. Semoga saja gempa ini tidak terulang lagi karena saya melihat gempa di Yogyakarta dan di Aceh sangat menakutkan.

Tidak ada komentar: